<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11480959\x26blogName\x3d.::+ThE+FiFTh+AvenuE+CaF%26eacute+::.\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://coverspace.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://coverspace.blogspot.com/\x26vt\x3d4156384289423453095', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

.:: ThE FiFTh AvenuE CaFé ::.

                                                      -- since 1984 --

Wednesday, September 14, 2005

finding mr.right .. serius

~ Read this article @ Kompas Online .. hehehe .. interesting comments i suppose .. but too bad it's in indonesian .. wakaka .. no time to translate .. sorry dudes ... neway enjoy deh .. me out now ~ cheers

"Hallo, saya senang sekali membaca ajakan secara eksplisit dari redaksi KCM untuk berbagi pengalaman.

Saya wanita usia pertengahan 20-an yang tinggal di Jerman sejak 5 tahun. Melalui surat digital ini, saya ingin menuangkan unek-unek saya terhadap pria Indonesia (dan juga pria Asia pada umumnya). Alasannya tidak lain dan tidak bukan, karena saya memang sedang dalam masa-masa mencari Mr.Right. (pria yang tepat- Red)

Terus terang saya kadang sedih loh, kalau saya sedang membandingkan pria Indonesia dengan pria-pria bangsa lain. Universitas tempat saya berkuliah memang lumayan bercampur baur dari berbagai negara. Jiwa petualang saya menarik saya untuk berkenalan dengan suku bangsa mana pun juga. Tetapi sebenarnya saya ingin Mr.Right berasal dari Indonesia, supaya saya nantinya tidak terkena dilema "jauh dari keluarga atau jauh dari si dia".

Bukannya karena tidak ada pria Indonesia yang tertarik pada saya, sehingga saya kecewa. Tapi justru karena pria-pria Indonesia yang tertarik pada saya sudah terlihat ego-nya, padahal belum juga saya jatuh hati pada dia. Memang sih, bukan masalah besar, tetapi itu ’kan hal yang wajar, kalau saya memperhatikan seorang pria mulai dari hal-hal yang paling kecil. Sadar atau tidak, kejadian umum sehari-hari di tengah keramaian lah yang membuat saya hilang feeling pada calon Mr.Right dari Indonesia.

Contoh: Suatu hari kami berjalan-jalan di pertokoan, bersama-sama dengan teman-teman yang lain. Sebenarnya saya cukup senang, karena si dia hampir selalu berjalan di samping saya dan paling sigap menanggapi percakapan saya. Tetapi saat kami sampai di pintu sebuah pertokoan yang harus dibuka tutup dengan tenaga manusia, maklum saat itu sedang musim salju, si dia dengan cueknya menyelonong masuk, sebelum saya sempat melangkah. Ngeek, saya "terjepit" di celah pintu kaca tebal yang memang dibuat agar cepat-cepat tertutup kembali. Terus terang, saya terbiasa dibukakan pintu dan dipersilahkan masuk oleh pria, entah kenal entah tidak. Hal ini adalah perlakuan lumrah dari pria terhadap wanita di Eropa.

Di waktu yang lain, pada saat saya berkumpul dengan mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia untuk memasak makanan kesayangan kami, terjadilah percakapan khas pria-pria muda asal Indonesia: mereka ingin punya pacar bule, karena wanita bule lebih cantik dibanding wanita Indonesia. Lalu dengan gaya bercanda, saya menggoda mereka, bahwa punya istri bule harus siap untuk membantu ganti popok bayi, membersihkan WC, membantu memasak dan sebagainya, maklum di sini tenaga kerja mahal sekali, walaupun hanya sekedar untuk bersih-bersih. Mereka tersinggung loh. Jawaban mereka sombong sekali: "Kalau begitu sih bukan cari suami, tapi cari pembantu".

Saya lalu meneruskan mencuci piring bersama teman-teman senasib: wanita Indonesia. Sedih rasanya, kok kami-kami yang wanita seakan-akan cuma dianggap hiasan dan tidak bisa apa-apa. Kapan yah, pria-pria itu sadar, bahwa memasak dan bersih-bersih pun bukan urusan sepele atau hina. Kalau pun mereka mau membantu, terlihat berat hati sekali. Kami yang sudah dandan cantik-cantik supaya diperhatikan, dicuekin begitu saja sama pria-pria sok ganteng itu. Malah mereka mengobrol tentang wanita bule, mengatakan keras-keras di punggung kami yang sedang sibuk membersihkan dapur: "Kok tidak ada wanita Indonesia yang cantik ya?". Padahal kalau mereka mau mengaca dan jujur, mungkin mereka akan mengakui betapa kasihan wanita bule yang mendapat pasangan begitu jelek seperti mereka. (Haha, bercanda, Bung!)

Yang terhormat pria-pria Indonesia, mohon jangan tersinggung dengan tulisan saya ya. Sejujurnya, menurut saya pria-pria Indonesia tidak kalah ganteng dibandingkan pria-pria bule. Tetapi pandangan terhadap wanita lah yang masih terlalu tidak adil. Menurut saya, pria-pria bule terlihat lebih simpatik, karena mereka justru bangga dan mengundang saya makan, kalau mereka baru sajaberhasil memasak sesuatu. Mereka memang memandang wanita (dan juga orang-orang lanjut usia) sebagi mahluk yang lebih lemah, dan justru karena itu siap melindungi, contohnya dengan mempersilahkan lebih dahulu melewati pintu.

Dan sebenarnya, di Jerman pun wanita masih sering dipandang sebelah mata, buktinya calon Bundeskanzler wanita pertama di masa pemilihan saat ini, Angela Merkel ada yang mengolok-olok. Tetapi paling tidak kebanyakan pria-pria di sini sudah belajar untuk memperlakukan wanita sebagai manusia, dan bukan sejenis objek kepunyaan yang tidak membutuhkan "kasih sayang", yang tidak mampu untuk mengerti "urusan pria".

Paling tidak dari diri saya sendiri, saya sadar bahwa wanita tidak boleh hanya menuntut pria untuk bersikap lebih baik, tetapi lupa kewajiban. Saya akan dengan sepenuh hati memasak, membersihkan tempat tinggal, mengurus anak dan menyetrika kemeja "Mr.Right"... kalau suatu saat saya berhasil menemukan dia."

Salam hangat,

(OTI di Jerman)

6 Comments:

  • ~ bukain pintu, checked!
    masak, checked!
    ganti popok, checked!
    bersihin rumah, checked!

    ayoooooooooo... tunggu apalagi?!?! KEBO SINGLE! ooopssss... ~

    btw.. how r u hangin' there mate..? hehehe.... cheers!

    By Blogger Noodl3zz, at September 14, 2005 8:52 AM  

  • aku jg mau tuh Mr.Right yg kyk gt...wakaka..nyariin donk satu...hihihihi

    By Blogger cookieapplegal, at September 14, 2005 6:22 PM  

  • :unimated ~ Yo yo yo .. all checked er?? LOL .. me = feelin' like a knife is pointed at me @ work .. shitty feeling .. wakaka .. besides tat things are sound around here .. wat about you doug? no internet still? ~ cheers

    :cookie_gal ~ CARI SENDIRI dink !!! wakaka .. wekkkk .. =P .. btw aku jg lagi nyari neh .. Ms.Perfect .. LOL ~ cheers

    By Blogger inoedoshi, at September 14, 2005 7:46 PM  

  • :cookie_gal ~ Help coming! udah gk usah cari jauh2 .. tuh .. si KEBO aja .. checked semua dink .. LOL .. wakaka .. ~ cheers

    By Blogger inoedoshi, at September 15, 2005 7:03 AM  

  • bho.. kok jadi promosi..
    gw somehow stuju tuh ma author artikelnya.. emank kayak-e co2 indo itu begitu.. berphilosopi.. the grass is greener on the other side hueheuheuhuehuehuhe

    jadi pingin co bule nih..
    anyone can hook me up? hueueheeuheuhue

    By Anonymous Anonymous, at September 15, 2005 10:43 AM  

  • :bubble ~ Beghhh .. situ koq jg ikut pasang iklan dink?!? lame2 aye punye blog jd forum biro jodoh dah .. LOL .. wakaka .. neway welcome yach bubble .. long time no see, long time no hear .. but here we are again .. hihihi .. ^^ .. have a good one dudette .. ~ cheers

    By Blogger inoedoshi, at September 15, 2005 7:32 PM  

Post a Comment

Back to Home